GARUT, KABARGARUT,-
Ratusan calon penumpang kereta api (KA) kelas ekonomi melakukan aksi protes di Stasiun Cibatu, Kecamatan Cibatu,Kabupaten Garut kemarin.
Para penumpang kesal lantaran pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatasi penjualan tiket KA kelas ekonomi. Salah seorang calon penumpang KA di Stasiun Cibatu, Deden Kusnadi, 35, mengaku keberatan jika PT KAI membatasi penjualan tiket.Menurut warga yang biasa menggunakan jasa angkutan KA tujuan Jakarta ini, pembatasan tiket hanya akan mempersulit masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.“Saya tidak dapat tiket.
Kalau mau begini, ya mau bagaimana lagi,” katanya kemarin. Diungkapkan Deden, kebijakan ini tak hanya membuat dirinya tidak kebagian tiket, melainkan sebagian calon penumpang KA lainnya. Dia berharap, pihak PT KAI tidak membatasi penjualan tiket KA kelas ekonomi untuk berbagai tujuan. “Dampaknya akan tidak bagus. Masyarakat akan berebutan dan berada di posisi sulit.
Misalnya, saya jadi tidak bisa bekerja ke Jakarta.Bukan hanya saya yang tidak bekerja, mungkin orang lain yang ke daerah tujuan lain juga begitu. Bisa dibayangkan bila anak sekolah tidak kebagian tiket,” ujarnya. Aji Irawan,27,calon penumpang lainnya mengaku kecewa setelah seluruh KA jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya tidak akan berhenti di Stasiun Cibatu.
“Ini tentu tidak diharapkan para calon penumpang,” ujarnya. Humas PT KAI Daop 2 Bandung Bambang membenarkan, adanya pembatasan penjualan tiket di Stasiun Cibatu agar para penumpang di dalam gerbong tidak terlalu berdesakan. “Sejak 1 Oktober untuk penjualan tiket dikurangi tujuannya untuk keamanan dan keselamatan, tapi kami akan evaluasi,mungkin ke depannya kami tambahkan rangkaian dan jadwal,”katanya saat hadir dalam dialog tersebut.
Bambang membantah kekhawatiran warga yang takut KA dari dan menuju berbagai jurusan tidak akan lagi berhenti di Stasiun Cibatu.Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terlalu mendengarkan isu-isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ada isu tidak tahu dari mana,bahwa kereta akan langsung melintasi stasiun ini. Tentu isu ini tidak benar. Namun, aspirasi yang disampaikan warga tentu akan kami sampaikan kepada pimpinan,” imbuhnya. (FIQ/SINDO)