Search site


Contact

Kabargarut
Riani indah, jl raya Cibatu Garut, Cibatu Garut 44185

Telp.
0262 482 00 52
085 221 852 852

E-mail: kabar_garut@yahoo.com

Mengenang Sejarah, Berdirinya Stasiun Cibatu (Part-1)

12/10/2011 08:07

GARUT, KABARGARUT,-

Statiun Cibatu Tempo Dulu

 

Masih ingatkah kita dengan salah satu peninggalan negara belanda tempo dulu yang berada di Kecamatan Cibatu, salah satunya bangunan tua yang kini masih tegak berdiri, yakni bangunan station kereta api, yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota kecamatan cibatu.

 

Bangunan ini berdiri sejak tahun 1989, setelah diresmikannya jalur transfortasi kereta api yang menghubungkan Stasiun Cicalengka dengan Cilacap, oleh Staatssspoorwegen pemilik meskapai kereta api kebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1926 di buka jalur baru yang menghubungkan stasiun Cibatu dengan Stasiun Cikajang, namu jalur cibatu cikajang tidak bertahan lama hanya samapai 67 tahun kereta api yang menggunakan bahan kayu tersebut bisa beroperasi tepatnya tahun 1983.

 

Tidak jauh dari lokasi stasiun, dibangun pula dipo lokomotif sebagai tempat perbaikan dan pemeliharaan lokomotif uap. Dipo ini juga berfungsi sebagai dipo lokomtif cadangan jika ada lokomotif mengalami kerusakan.

 

Kemudian pada tahun 1983 seiring di tutupnya jalur Cibatu-Garut-Cikajang, dipo ini juga tidak lagi beroperasi sebagai dipo lokomotif utama, namun berubah menjadi sebagai sub dipo.

 

Pada era kolonial belanda, Stasiun Cibatu merupakan stasiun primadona, karena kerap menjadi tempat perberhentian wisatawan eropa yang ingin berlibur ke daerah Kabupaten Garut. Dalam buku Seabad Grand Hotel Preanger tahun1897-1997 yang ditulis oleh Haryoto Kunto, antara tahun 1935-1940 setiap hari stasiun Cibatu diparkir taksi dan limousine milik hotel-hotel di garut, diantaranya Hotel Papandayan, Vila Dolce, HotelBelebedre, Hotel Van Hengel, Hotel Bagendit, Villa Pautine, dan Hotel Grand Ngampalang. Saat itu daerah Garut, dengan kondisi alamnya yang indah memang merupakan daerah pavorite wisatawan yang berasal dari Negara Eropa.

 

Bahkan pada tahun 1927 juga komedian legendaris Charlie Chaplin, sempat menginjakan kakinya di stasiun cibatu ini. Saat itu Charlei Chaplin bersama Artis Mary Pickford sedang dalam perjalanan liburan ke Garut.

 

Selain Cahaplin, tokoh lain yang tercatat menginjakan kakinya di stasiun Cibatu adalah, Georges Clemenceau, beliau adalah pendiri koran LA Justice (1880), L’Aurore (1897), dan L’homme Libre pada tahun 1913, sekaligus penulis politik terkemuka. Clemenceau menjadi perdana menteri Prancis dalam dua periode, yakni tahun 1906-1909 dan tahun 1917-1920.

 

Bukan saja tokoh negeri luar saja yang pernah menginjakan kakinya, tetapi setelah kemerdakaan Republik Indonesia pada tahun 1946, presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. soekarno pun sempat berkunjung ke stasiun Cibatu, dalam rangkaian perjalanan menggunakan kereta api luar biasa melalui jalur selatan. Sepnajang perjalanan tersebut di kota-kota kecil meminta Soekarno untuk turun di setiap stasiun termasuk stasiun cibatu untuk meberikan pidato kenegaraan.

 

Stasiun Cibatu terletak pada ketinggian daratan 612 meter, dan salah satu stasiun yang masih beroperasi di daerah Garut. Seiring dengan perkembangan jaman Satsiun Cibatu juga menjadi sebuah Stasiun yang menghubungkan berbagai provinsi di Indonesia ini.

 

Namun, berdasarkan sejarah di atas hingga saat ini, belum juga pemerintah Kabupaten Garut untuk mengupayakan seluruh Kereta Api berbagai jurusan bisa menginjakan kakinya di stasiun Cibatu ini, mengingat dengan rencana PT. KAI mulai bulan November tidak akan lagi meberhentikan kereta apinya di stasiun cibatu kecualai kereta Lokas bernama Jimwes. (FIQ/Berbagai Sumber)