GARUT, KABARGARUT,-
Akibat terlalu lamanya jabatan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) dipegang oleh seorang Pelaksana Tekhnis (Plt) menyebabkan terlambatnya realisasi beberapa program, seperti penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010, yang besarannya mencapai Rp. 28 milyar, begitupun dengan DAK tahun 2011 sebesar Rp. 80 milyar.
Oleh sebab itu jajaran komisi D DPRD Kabupaten Garut, yang diketuai dr. Helmi mendesak Kadisdik yang baru dilantik dua pekan lalu, Dra. Hj. Elka Nurhakimah agar secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut, termasuk pembuatan buku raport siswa yang belum dilelangkan, sehingga para murid kelas satu belum menerima buku laporan perkembangan prestasi tersebut.
“Kemarin kita melaksanakan rapat kerja yang pertama dengan kepala dinas yang baru, dan memintanya untuk segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini tidak selesai dikarenakan kepala dinasnya plt, diantaranya soal raport, kedua mengenai DAK tahun 2011 yang besarnya delapan puluh milyar,” jelasnya.
Khusus untuk masalah DAK tahun 2011 menurutnya juklak dan juknisnya memang baru diterima, sehingga masih harus dipelajari oleh pihak Disdik untuk melihat kemungkinannya, untuk bisa dan tidaknya direalisasikan.
Sedangkan untuk luncuran DAK tahun 2010 yang besarnya Rp. 27 Milyar, pihaknya meminta untuk segera direalisasikan,” kemudian, kita juga meminta penyelesaian soal sosialisasi Perda Pendidikan yang terlambat disosialisasikan, Alhamdulillah untuk hal ini ada kesanggupan pada bulan Oktober ini akan dilaksanakan,” katanya.
Helmi menambahkan, bahwa disamping pentingnya sosialisasi masalah Perda Pendidikan, juga harus segera dibentuk Peraturan Bupati ( Perbup ) nya, agar masyarakat bisa mengetahui teknis pelaksanaannya, pungkasnya.
‘Persoalan DAK dan Raport,Kami Sedang Bentuk Tim’
Menanggapi Statement Komisi D DPRD Garut Kepala Dinas Pendidikan Garut, Elka Nurhakimah, saat ditemui beberapa wartawan di ruang kerjanya (12/10), mengungkapkan, bahwa pihaknya telah membentuk panitia, baik untuk pengadaan raport maupun masalah DAK, “Kami sedang bekerja, panitia sudah dibentuk baik untuk DAK maupun untuk pengadaan raport itu sendiri, kan harus lelang karena anggarannya begitu besar,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, hingga saat ini masih ada kendala tekhnis yang belum singkron, baik untuk raport maupun DAK, sehingga menyebabkan pengadaannya belum bisa diumumkan.
” Kami tidak bisa sembarangan mengumumkan tanpa ada kejelasan, misalnya untuk raport, harus seperti apa, kertasnya HVS-nya harus kita cari dan jenisnya harus seperti apa, begitupun dengan pengadaan DAK, misalnya untuk lab bahasa itu apa saja di dalamnya, alat peraga itu apa saja. Nah kendala teknis seperti itulah, sehingga belum bisa diumumkan,” jelasnya.
Namun dirinya yakin untuk pengadaan buku raport dan realisasi DAK Tahun anggaran 2010 akan selesai sebelum berakhirnya tahun ini. (den/Redaksi)