Dua bocah siswa Sekolah Dasar tengah membuah sampah ke bangunan penampungan sampah. poto. (FIQ)
GARUT, KABARGARUT.-
Di-era kemajuan zaman, berbagai macam bentuk makanan sudah menggunakan kemasan. Baik itu menggunakan bahan kertas (dus) ataupun dari plastik. Tidak heran, jika di lingkungan pasar ataupun pemukiman berserakan sampah-sampah tersebut hingga tak tertampung di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Ironisnya, retribusi sampah di tempat melakukan transaksi jual beli, saban hari dipungut petugas. Mengingat hal tersebut, disinyalir adanya penyelewengan dana dari para pedagang. Terkait hal itu, Endang Sopian (50), warga Kampung Ciloa, Desa Limbangan Timur, Kecamatan Bl. Limbangan, Kabupaten Garut-Jawa Barat, membuat bangunan penampungan sampah.
Bangunan buah karya pengusaha Tahu Raos yang satu ini lain daripada yang lain. Bagaimana tidak, dia membuat sebuah bangunan tertutup terbuat dari tembok menyerupai sebuah kubus. Pada bagian atapnya menggunakan cerobong asap.
Dikatakan Endang, ukuran bangunannya tergantung yang kita inginkan. Pada bagian tengah-tengah bangunan dibuatkan pintu terbuka untuk membuang sampah dan dibagian bawah dikasih jeruji. “ Setelah sampah terkumpul, dari bagian bawah jeruji barang tak terpakai itu dibakar,” ujarnya.
Keunikan dari bangunan tersebut, sedikitpun tak mengeluarkan bau. Selain itu, sisa pembakaran sampah (abu) relatif sedikit. Kini, di wilayahnya dia sudah membangun 8 buah bangunan tempat pembuangan sampah.
Kreatifitas Endang Sopian patut dicontoh warga yang lainnya. Paling tidak pihak Pemerintahan Desa bisa menyisihkan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) untuk membangun bangunan penampungan sampah. “ Saya yakin jika di tiap RW terdapat minimal satu buah bangunan tersebut, sampah bisa tertanggulangi,” tandasnya penuh optimis. BAMBANG FOURISTIAN/R. TAUFIQ AKBAR/Kabar Garut Online.