BANDUNG, KABARGARUT,-
Kodam III/Siliwangi melakukan pemetaan di wilayah Jawa Barat dan Banten, yang berpotensi dijadikan sarang teroris atau pelaku radikalisme. Langkah itu dilakukan untuk mempersempit ruang gerak teroris.
“Kami terus melakukan pendeteksian karena mereka (teroris) terus bergerak sambil mencari kelengahan kita,”ungkap Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhamad Munir, seusai silaturahmi Kodam III/Siliwangi dengan insan pers Jawa Barat di Aula Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh,Kota Bandung,kemarin. Namun, Munir tidak menjelaskan lebih rinci soal daerah rawan teroris tersebut.
Ter-masuk saat ditanya,apakah ruang gerak teroris ini berada di wilayah utara atau Priangan Timur, dia hanya mengatakan bahwa ruang gerak mereka sudah sempit. “Pemetaan tidak hanya di satu wilayah tertentu, tetapi secara ke seluruh wilayah,”jelasnya. Guna melancarkan langkah ini,Munir mengatakan,pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran Polri, dalam hal ini Polda Jabar, serta Komisi Intelijen Daerah (Kominda).
Selain itu, juga menggalakkan fungsi Babinsa, karena pemberdayaan Babinsa cukup efektif untuk pendeteksian dini. “Saya juga memerintahkan seluruh prajurit, serta keluarganya untuk terus memberi laporan secara cepat,dan melakukan deteksi dini,” katanya. Program jangka panjang, kata dia,pihaknya telah mengajak anak-anak muda agar jangan sampai terkena pengaruh paham-paham negatif, radikalisme, dan ekstremisme.
Salah satunya dengan menggalakkan gerakan pramuka. Dia menjelaskan, TNI memiliki pembinaan Sakawira Pramuka Kartika. Seluruh jajaran Kodam III/Siliwangi,baik Koramil maupun Korem, diharuskan menggalang organisasi pramuka di sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya untuk sering melakukan kegiatan bersama dan perkemahan.
“Dalam kegiatan ini, dimasukkan juga nilai-nilai nasionalisme dan kreativitas.Termasuk kegiatan kunjungan ke pondok pesantren dengan program bela negara,”jelasnya.(Redaksi/Seputar Indonesia)