LIMBANGAN, KABARGARUT,-
Sedikitnya 60 orang penderita katarak yang datang dari beberapa kecamatan yanga ada di Garut utara (Gatra) mendapatkan pelayanan operasi katarak secara gratis. Di ruang UGD Puskesmas Limbangan kemarin. Operasi katarak itu digelar kerjasama Dinas Kesehatan Garut dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdamia).
Ketua panitia penyelanggara Solihin S.Kep mengatakan jumlah peserta yang terdaptar dipanitia sebanyak 100 orang senementara yang bisa operasi sebanyak 60 orang. 40 orang peserta lainnya harus ditunda karena karena tidak memenuhi syarakt kesehatan yang lain seperti jantung, tekanan darah dan penyakit lain yang menghambat terhadap proses operasi katarak.
Bagi penderita katarak yang dapat dioperasi kemarin disarankan untuk tinggal di aula Puskesmas Limbangan dengan tujuan untuk memudahkan pemeriksaan esok paginya” kita menyarankan untuk nginap semalam di Puskesmas bagi penderita yang jauh dengan tujuan untuk meringankan beban penderita dan keluarganya , agar tidak bolak balik” kata Solihin.
Dari beberapa penderita yang terdaptar ada juga yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Cicendo , karena memerlukan penanganan dan peralatan khusus.sedangkan yang dilakukan di Puskesmas Limbangan hanya operasi yang bisa berjalan aman dengan peralatan yang ada serta bisa dilakukan oleh tim yang dikoordinir oleh dr Aldina Halim S.Pm.
Kepala Puskesmas Limbangan dr Budi Basuki yang dihubungi Radar mengatakan, berdasarkan infrmasi yang diterimanya dari Perdamia, Operasi katarak gratis tersebut digelar Perdami bersama Standard Chartered Bank secara serentak di enam kota di Indonesia yakni Garut, Medan , Boyolali, Gresik, Magelang, dan Jakarta. Operasi katarak di kabupaten Garut dilaksanakan di Puskesmas Limbangan
Dalam kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia, Standard Chartered Bank juga melibatkan para karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Puskesmas Limbangan untuk membantu persiapan para pasien menjelang dan sesudah operasi katarak.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di dunia. Adapun penambahan jumlah penderita katarak baru mencapai sekitar 210.000 orang per tahun sedangakan sebanyak 50 hingga 60% penyebab kebutaan yang diderita masyarakat Indonesia karena penyakit katarak.
"Saat ini 3,5 juta orang Indonesia atau kira-kira 1,47 persen dari jumlah penduduk mengalami kebutaan pada kedua belah mata. Sekitar 50 persen sampai 60 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit katarak," kata Budi yang didampingi dr Aldina Halim S.Pm di sela-sela kegiatan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu di Garut utara. Jelasnya. (FIQ/NAL Radar/R.Taufik Akbar)