Search site


Contact

Kabargarut
Riani indah, jl raya Cibatu Garut, Cibatu Garut 44185

Telp.
0262 482 00 52
085 221 852 852

E-mail: kabar_garut@yahoo.com

Garut Belum Menerima Obat Kelasi Besi

28/10/2011 19:47

GARUT, KABARGARUT

Ny. Rani Permata Dicky Chandra

 

Ketua Yayasan Thalassemia Kabupaten Garut-Jawa Barat, Ny. Rani Permata Diky Chandra, Kamis (27/10), saat menghadiri  kegiatan donor darah di Kantor Kecamatan Banyuresmi, mengatakan, pasien pengidap penyakit tersebut saat ini masih menunggu obat Kelasi Besi, untuk mencairkan zat besi yang mengendap dalam tubuh akibat transfusi darah.

Menurutnya, jumlah penderita thalassemia mencapai 200 orang. Obat Kelasi Besi terbilang mahal, sekitar Rp 7 juta sekali suntik.  Mengingat obat tersebut belum ada, hingga kini si-penderita belum ada yang diberi obat tersebut. Oleh karenanya, dia meminta aparat terkait segera memberikannya.

Dikatakan Ny. Rani, penyakit Thalassaemia timbul akibat ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. Kini, Kabupaten Garut menduduki  urutan nomor wahid pengidap penyakit Thalassemia di provinsi Jawa Barat.

Sejauh ini, penyakit mematikan tersebut belum ada obatnya. Untuk bertahan hidup, penderita harus melakukan transfusi darah, dua Minggu sekali hingga tiga bulan sekali, tergantung tingkat keparahannya.

“Untuk bertahan hidup, si-pasien harus melakukan transfusi darah antara dua minggu sekali hingga tiga bulan sekali. Artinya, tergantung dari tingkat keparahannya. Kini, persediaan darah di PMI Garut sangat minim. Yakni hanya sekitar 1.500 labu. Untuk memenuhi kebutuhan pasien umum saja diperlukan darah antara 500-600 labu perbulannya,” jelas Ketua Yayasan Thalassemia blak-blakan.

Sementara untuk pasien  pengidap penyakit Thalassemia itu sendiri, diperlukan sekitar 360 labu per bulan. “ Bagi pemegang Kartu Jaminan Pelayanan Thalassemia (Jampeltas), pengobatan bisa diberikan secara cuma-cuma. Dari sebanyak 200 orang pasien, baru 52 orang yang memiliki kartu tersebut,” ujarnya.

Di wilayah Banyuresmi, sebanyak 14 orang warga dinyatakan mengidap penyakit Thalassemia,Camat Banyuresmi, demikian dikatakan Camat setempat, H. Aa Hardaya, M.Si. Hal itu membuat hatinya tersentuh untuk membantu mereka melalui Kegiatan Donor Darah. Karenanya, dia mengimbau seluruh warganya agar menjadi pendonor.

Mengingat penyakit tersebut sangat serius, pihaknya akan menyelenggarakan kegiatan ini tiga bulan sekali. Mengingat respon positif dari seluruh pendonor atau sebanyak 40 orang warga yang siap mendonorkan darahnya, dia akan membentuk Keluarga Donor Darah (KDD). BAMBANG FOURISTIAN.